Pengalaman YCM

 Pengalaman Saat Mengikuti YCM


    Saya Fandra dari kelas 8 Umar. Kali ini saya akan menceritakan tentang pengalaman saya selama mengikuti kegiatan YCM (Young Change Makers). Saat di kelas 8, ada mata pelajaran yang namanya Leadership. Pelajaran ini mengajarkan tentang bagaimana menjadi pemimpin yang baik. Pada awal semester, ustadzah memberi tahu bahwa di kelas 8 ini kami akan mengerjakan proyek YCM. Aku merasa penasaran dengan proyek ini. Saat pertemuan pelajaran Leadership, saya dan teman-teman dibagi menjadi 3 kelompok. Setiap kelompok diberi tugas untuk melakukan survei ke Desa Kepuhkiriman. Tujuan dari survei ini adalah agar kami bisa mengetahui permasalahan yang ada di desa tersebut dan menyusun solusi dalam bentuk proyek. Beberapa hari sebelum survei, jumlah kelompok diubah dari tiga menjadi dua kelompok besar.

    Saat survei berlangsung, kelompokku dibagi lagi menjadi dua tim kecil supaya bisa menjangkau lebih banyak warga. Kami mewawancarai warga sekitar tentang kondisi desa dan masalah yang mereka hadapi. Dari hasil wawancara, kami mendapatkan banyak informasi. Tapi saat berdiskusi, kami masih merasa bingung dalam menentukan masalah utama yang ingin kami angkat dalam proyek. Meskipun begitu, kami terus berusaha memahami dan menyusun semua informasi yang telah kami kumpulkan. Diskusi kami cukup panjang dan perlu banyak pertimbangan agar proyek kami benar-benar tepat sasaran.

    Setelah survei selesai, aku masuk ke kelompok Anggis yang akhirnya memilih tema tentang kesehatan. Setiap pertemuan pelajaran Leadership, aku dan teman-temanku berdiskusi untuk menentukan bentuk proyek yang bisa membantu masyarakat di Desa Kepuhkiriman. Kami ingin proyek ini benar-benar memberikan manfaat dan bisa menjadi solusi nyata. Setelah beberapa kali berdiskusi, kami sepakat untuk mengangkat tema tentang gizi untuk lansia. Proyek kami diberi judul “Nourish to Flourish”. Rencananya, kami membuat acara khusus untuk para lansia karena dari hasil survei, ternyata masih banyak lansia di desa tersebut yang belum memahami pentingnya gizi agar tetap sehat dan kuat dalam beraktivitas.

    Sebelum aksi berlangsung, kami terlebih dahulu menyusun proposal proyek. Kami menuliskan latar belakang, tujuan, sasaran, rencana kegiatan, serta kebutuhan alat dan bahan yang diperlukan. Proses membuat proposal ini cukup menantang karena kami harus belajar menulis secara runtut dan meyakinkan. Setelah proposal selesai dan disetujui, kami mempersiapkan perlengkapan, materi, dan bekerja sama dengan pihak puskesmas. Saat hari aksi tiba, kami menyambut para lansia dengan ramah, lalu memberikan edukasi tentang makanan sehat dan pentingnya gizi. Kami juga mengadakan pemeriksaan kesehatan sederhana bersama puskesmas. Aksi ini berjalan dengan lancar meskipun sedikit melelahkan, tapi kami sangat senang karena bisa melihat para lansia senang dan antusias mengikuti kegiatan.

    Melalui kegiatan YCM ini, saya belajar banyak hal. Saya jadi tahu bagaimana cara bekerja sama dalam tim, membuat proposal, menghadapi tantangan, dan mengambil keputusan. Saya juga belajar pentingnya peduli terhadap lingkungan sekitar. YCM memberikan pengalaman berharga dalam melatih kepemimpinan, empati, dan keinginan untuk membawa perubahan positif bagi masyarakat.

Komentar

Postingan Populer